Tahun 1926, Abul A'la Al-Maududi mulai menulis artikal-artikal al-Jihad fil Islam. Artikal2 yang akhirnya menjadi buku Besar, merupakan bantahan terhadap pemimpin besar nasional India, Ma-hatma Gandhi. Disusuli artikal kedua berjudul Al-Jihadfi Sabilillah, yang menggemparkan di tengah umat, hingga menyedarkan masyarakat, membantah kerajaan sekular ketika itu.
Ketika terjadi peristiwa pembagian India, tahun 1947, Al-Maududi berpindah ke Pakistan.
Melalui khutbah, ceramah, dan tulisannya. Pemerintah Pakistan merasa terpojok (terancam), lalu menangkapnya dan dimasukkan ke penjara bersama beberapa orang pengikutnya. Jun 1950, pemerintah membebaskan Al-Maududi dan rakan-rakannya karana tekanan masyarakat. Setelah dua puluh bulan terprosok didalam penjara.
Abul A'la Al-Maududi, yang menyuarakan Islam melalui pena dan lisannya, serta menentang penyeru Sekulerisma di anak benua India yang ingin mengikuti manhaj Attaturk.
Abul A'la Al-Maududi menampilkan pemikiran murni Islam yang bersumber dari Al-Qur'an, As-Sunnah, Dia membongkar kebohongan propaganda pengekor Barat, murid-murid orienralis, dan boneka2 Inggeris di anak benua India dan Pakistan. Juga mengungkap kehancuran peradaban Barat.
Al-Maududi dipenjara sebanyak tiga kali. Setiap keluar dari penjara, ia semakin tegar, bersemangat, dan tekadnya untuk meneruskan perjuangan yang semakin membaja. la pernah diancam hukuman mati oleh pemerintah militer yang zalim. Ancaman itu tidak melemahkan semangatnya, tidak membuatnya menyerah dan melemahkan semangatnya, untuk menyumbang kepada ummah.
Di adaptasi dari
Mereka yang telah pergi - Al-maududi